politikus yang muncul pascagerakan reformasi dalam indonesia ada yang adalah politikus instan sebab kurang persiapan juga ilmu, papar mantan ketua pimpinan pusat muhammadiyah ahmad syafii ma`arif.
salah Satu penyebab dari ketidaksiapan para politikus itu merupakan pembentukan kultur bangsa yang belum tuntas, katanya selama political gathering songsong pemilu 2014: membangun etika politik dalam ranah umum, dalam universitas muhammadiyah yogyakarta (umy), sabtu.
menurut dia, hal itu ditandai melalui belum dijadikannya kebudayaan nasional dibuat salah Salah satu pedoman di berpolitik. disamping tersebut keberadaan partai islam dan tidak dapat membeli moral bangsa ini kian baik.
cita-cita kemerdekaan indonesia yang sangat hebat tidak seperti realita dan ada saat ini. keuntungan itu diperburuk oleh banyaknya politikus instan juga pembentukan kultur bangsa indonesia dan belum beres makanya diperlukan pemikiran radikal untuk merencanakan islam dan indonesia ke depan, ujarnya.
Informasi Lainnya:
ia menyatakan, kader muhammadiyah yang hendak terjun ke dunia politik dicari lebih mempersiapkan diri dengan baik dan mempunyai visi jauh ke depan.
lidah harus dilatih supaya tangkas serta memiliki visi karena kekuasaan tidak visi adalah destruktif. dalam ini politikus yang berasal dari muhammadiyah baru kalah melalui politikus lain, ujarnya.
sementara tersebut guru besar universitas islam negeri (uin) sunan kalijaga yogyakarta abdul munir mulkhan mengatakan, muhammadiyah tak cukup cuma melarang aktivisnya supaya ikut serta politik praktis.
justru dan dibutuhkan merupakan menyiapkan kader bertalenta politik yang tumbuh merupakan politikus yang bermoral juga beretika serta memiliki objek wisata kepada rakyat.
untuk tersebut usah studi politik kepada kaum politikus. selain tersebut, muhammadiyah dan perlu berperan selama memaparkan kepada penduduk perihal politikus yang bermoral juga dan tidak, yang terdidik dan yang tidak, makanya warga dapat memilih politikus yang diinginkan, katanya.